MANADO, SKN - Taruna Akademi Angkatan Udara Yogyakarta membekali anggota Pasukan Pengibar Bendera Sulawesi Utara pada kunjungan Latihan Cakra Wahana Paksa AAU 2021, di Ruang Rapat Markas Komando ‘Tentara Langit’ Lanud Sam Ratulangi, Manado, Rabu (29/09/2021). Wakil Gubernur AAU Marsma TNI Palito Sitorus, SIP., MM., selaku pemimpin bersama rombongan Taruna Tingkat IV AAU selanjutnya akan meneruskan kegiatan kunjungan Latihan Cakra Wahana Paksa ke Lanud Leo Wattimena di pulau terkenal karena Perang Dunia II di Pulau Morotai. “Kunjungan kontingen Latihan Cakra Wahana Paksa (CWP) Taruna AAU merupakan program kerja AAU dan Kurikulum Pendidikan yang dilaksanakan oleh Taruna AAU Tingkat IV W-2018, guna pengenalan terhadap pengetahuan Navigasi Udara,” terang Marsma TNI Palito Sitorus, SIP., MM. “Pelaksanaannya dengan berkunjung di beberapa wilayah di indonesia diantaranya di Lanud Sam Ratulangi Manado,” ujar Wagub AAU. Selama di Manado, perwakilan dari tujuh puluh lima Taruna AAU mengadakan t
Kejanggalan Penyanderaan Pilot Susi Air, Pengamat Militer Khairul Fahmi : Banyak Yang Belum Terjawab, Soal Sandera!
JAKARTA, SKN - Terkait mengenai polemik penyanderaan pilot Susi Air oleh KKB yang dinilai penuh kejanggalan dan telah memasuki hari ke 32, pada Sabtu (11/03/2023). Ditambah dengan penawaran bantuan dari Negara Selandia Baru untuk melakukan pencarian terhadap pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Methrtens asal Selandia Baru, menuai tanggapan serius dari Pengamat Militer Khairul Fahmi yang mencurigai adanya agenda "Drama Penyanderaan" dalam kasus tersebut. (12/3/2023). “Sudah saya ingatkan ke pemerintah, dalam hal ini intelijen Polri/TNI dan BIN untuk memastikan informasi pilot yang disandera, apakah benar sandera atau bagian dari agenda sandera,” ujar Khairul Fahmi, pengamat militer pada Awak Media di Jakarta, (11/3/2023). Menghadapi permasalahan ini, kita perlu mendorong pemerintah untuk menyelidiki siapa sebenarnya pilot Philips. Mulai dari asal-usul sampai proses dirinya dapat akses bekerja di maskapai Susi Air. “Banyak yang belum terjawab, soal cemas sandera ini,” ujar Fa