PANGKALPINANG, SKN - Faizalliza Alimin SH yang terpilih dipercayai kembali menjabat sebagai Ketua Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan (SP Farkes) Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) di Musyawarah Unit (Musnik) SP Farkes RSBT Ke IV pada beberape pekan lalu. Salah satu agenda kerja organisasi SP Farkes RSBT yakni selain menjalin silahturahmi, membangun jaringan dan komunikasi antar lembaga organisasi lainnya. Hal ini dikatakannya agar eksistensi dan program kerja organisasi khususnya sosial kemasyarakatan ke depan kegiatan organisasi Serikat Pekerja Farkes RSBT ini dapat diketahui oleh publik/masyarakat luas, dan keberadaannya bukan saja bermanfaat bagi anggotanya akan tetapi kepada masyarakat Babel. Ungkapan itu disampaikan langsung oleh Faizalliza Alimin kepada pengurus Kantor Berita Online Bangka Belitung (KBO Babel) di sela-sela saat melakukan lawatan organisasi ke sekretariat KBO Babel di Ruko Citra Square jalan pulau Bangka Kawasan Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Air It
Kejanggalan Penyanderaan Pilot Susi Air, Pengamat Militer Khairul Fahmi : Banyak Yang Belum Terjawab, Soal Sandera!
JAKARTA, SKN - Terkait mengenai polemik penyanderaan pilot Susi Air oleh KKB yang dinilai penuh kejanggalan dan telah memasuki hari ke 32, pada Sabtu (11/03/2023). Ditambah dengan penawaran bantuan dari Negara Selandia Baru untuk melakukan pencarian terhadap pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Methrtens asal Selandia Baru, menuai tanggapan serius dari Pengamat Militer Khairul Fahmi yang mencurigai adanya agenda "Drama Penyanderaan" dalam kasus tersebut. (12/3/2023). “Sudah saya ingatkan ke pemerintah, dalam hal ini intelijen Polri/TNI dan BIN untuk memastikan informasi pilot yang disandera, apakah benar sandera atau bagian dari agenda sandera,” ujar Khairul Fahmi, pengamat militer pada Awak Media di Jakarta, (11/3/2023). Menghadapi permasalahan ini, kita perlu mendorong pemerintah untuk menyelidiki siapa sebenarnya pilot Philips. Mulai dari asal-usul sampai proses dirinya dapat akses bekerja di maskapai Susi Air. “Banyak yang belum terjawab, soal cemas sandera ini,” ujar Fa