KAPUAS HULU, SKN – Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonarmed 19/105 Trk Bogani berhasil mengamankan 2 karung yang berisikan 2 dus minuman keras benson sebanyak 96 Botol yang diduga akan diselundupkan ke Indonesia di jalur tidak resmi Bukit Bayi, Desa Badau, Kecamatan Nanga Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. pada Mimggu, (30 Oktober 2022). Penemuan minuman keras tersebut bermula saat Staf Intel Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonarmed 19/105 Trk Bogani menerima laporan dari masyarakat bahwa ada pergerakan yang mencurigakan dari orang tak dikenal membawa karung kemudian menaruh barang tersebut di jalan tikus sekitar bukit bayi. Menanggapi dari laporan tersebut, Tim patroli yang dipimpin oleh Pratu Bugma Aziz serta 1 anggota melaksanakan patroli dengan mendatangi lokasi jalan tikus tersebut yang berada di bukit bayi Desa Badau. Tim patrol melakukan penyisiran disekitar jalan tikus arah perbatasan dan menemukan sebuah karung yang mencurigakan diantara semak-semak, kemudian membuka karung t
Kejanggalan Penyanderaan Pilot Susi Air, Pengamat Militer Khairul Fahmi : Banyak Yang Belum Terjawab, Soal Sandera!
JAKARTA, SKN - Terkait mengenai polemik penyanderaan pilot Susi Air oleh KKB yang dinilai penuh kejanggalan dan telah memasuki hari ke 32, pada Sabtu (11/03/2023). Ditambah dengan penawaran bantuan dari Negara Selandia Baru untuk melakukan pencarian terhadap pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Methrtens asal Selandia Baru, menuai tanggapan serius dari Pengamat Militer Khairul Fahmi yang mencurigai adanya agenda "Drama Penyanderaan" dalam kasus tersebut. (12/3/2023). “Sudah saya ingatkan ke pemerintah, dalam hal ini intelijen Polri/TNI dan BIN untuk memastikan informasi pilot yang disandera, apakah benar sandera atau bagian dari agenda sandera,” ujar Khairul Fahmi, pengamat militer pada Awak Media di Jakarta, (11/3/2023). Menghadapi permasalahan ini, kita perlu mendorong pemerintah untuk menyelidiki siapa sebenarnya pilot Philips. Mulai dari asal-usul sampai proses dirinya dapat akses bekerja di maskapai Susi Air. “Banyak yang belum terjawab, soal cemas sandera ini,” ujar Fa