JAKARTA, SKN - Kekerasan terhadap jurnalis kembali terjadi, kali ini menimpa wartawan RakyatmerdekaNews.com berinisial R. Pengeroyokan tersebut dilakukan oleh dua pemuda bernama Adon Alias Ustadz dan Asep yang notabene merupakan oknum Ketua Karang Taruna RW. 06 Kelurahan Krendang, Tambora, Jakarta Pusat, Rabu (2/11/22). Dalam keterangan yang di himpun Awak Media terungkap bahwa, Kedua pelaku menggunakan sepeda motor tiba-tiba menghampiri korban yang kala itu sedang menjaga warung sambil menjalankan tupoksinya sebagai Pilar ke 4 (empat) Demokrasi (Wartawan-red), Saat tengah membuat berita kegiatan Satgas Yonif PR 305 Kostrad Bantu Papua. Pelaku yang akrab di sapa Ustadz langsung melemparkan helm bermerk perusahaan E-commerce ternama S ke arah korban sambil berteriak-teriak. Tidak puas hanya melempar helm, pelaku meraih kursi coklat bermotif anyaman bambu ke arah korban berkali-kali hingga kursi tersebut terlepas dari genggaman pelaku. Usai melampiaskan amarahnya kepada korban yang
Kejanggalan Penyanderaan Pilot Susi Air, Pengamat Militer Khairul Fahmi : Banyak Yang Belum Terjawab, Soal Sandera!
JAKARTA, SKN - Terkait mengenai polemik penyanderaan pilot Susi Air oleh KKB yang dinilai penuh kejanggalan dan telah memasuki hari ke 32, pada Sabtu (11/03/2023). Ditambah dengan penawaran bantuan dari Negara Selandia Baru untuk melakukan pencarian terhadap pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Methrtens asal Selandia Baru, menuai tanggapan serius dari Pengamat Militer Khairul Fahmi yang mencurigai adanya agenda "Drama Penyanderaan" dalam kasus tersebut. (12/3/2023). “Sudah saya ingatkan ke pemerintah, dalam hal ini intelijen Polri/TNI dan BIN untuk memastikan informasi pilot yang disandera, apakah benar sandera atau bagian dari agenda sandera,” ujar Khairul Fahmi, pengamat militer pada Awak Media di Jakarta, (11/3/2023). Menghadapi permasalahan ini, kita perlu mendorong pemerintah untuk menyelidiki siapa sebenarnya pilot Philips. Mulai dari asal-usul sampai proses dirinya dapat akses bekerja di maskapai Susi Air. “Banyak yang belum terjawab, soal cemas sandera ini,” ujar Fa