KUBU RAYA, SKN - Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Sulaiman Agusto, didampingi Kasdam XII/Tpr, Brigjen TNI Djauhari, serta Pejabat Utama Kodam XII/Tpr menerima Lawatan Timbal Balas Panglima I Divisyen Infantri Malaysia, Mejar Jeneral Hassan Embong beserta rombongan di Makodam XII/Tpr.Senin (28/11/2022). Kedatangan Panglima I Divisyen Infantri Malaysia, Mejar Jeneral Hassan Embong di Makodam XII/Tpr disambut dengan jajar kehormatan. Selanjutnya diterima oleh Pangdam XII/Tpr di ruang koridor Makodam XII/Tpr. Acara penerimaan kunjungan diawali dengan penyerahan cenderamata antara Pangdam XII/Tpr dan Panglima I Divisyen di Lobby Kehormatan. Mengawali sambutan Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Sulaiman Agusto, mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada Panglima I Divisyen beserta rombongan di Bumi Khatulistiwa Provinsi Kalimantan Barat, serta mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya atas berkenannya meluangkan waktu berkunjung di Makodam XII/Tpr. "Mudah-mudahan selama kunjungan
Kejanggalan Penyanderaan Pilot Susi Air, Pengamat Militer Khairul Fahmi : Banyak Yang Belum Terjawab, Soal Sandera!
JAKARTA, SKN - Terkait mengenai polemik penyanderaan pilot Susi Air oleh KKB yang dinilai penuh kejanggalan dan telah memasuki hari ke 32, pada Sabtu (11/03/2023). Ditambah dengan penawaran bantuan dari Negara Selandia Baru untuk melakukan pencarian terhadap pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Methrtens asal Selandia Baru, menuai tanggapan serius dari Pengamat Militer Khairul Fahmi yang mencurigai adanya agenda "Drama Penyanderaan" dalam kasus tersebut. (12/3/2023). “Sudah saya ingatkan ke pemerintah, dalam hal ini intelijen Polri/TNI dan BIN untuk memastikan informasi pilot yang disandera, apakah benar sandera atau bagian dari agenda sandera,” ujar Khairul Fahmi, pengamat militer pada Awak Media di Jakarta, (11/3/2023). Menghadapi permasalahan ini, kita perlu mendorong pemerintah untuk menyelidiki siapa sebenarnya pilot Philips. Mulai dari asal-usul sampai proses dirinya dapat akses bekerja di maskapai Susi Air. “Banyak yang belum terjawab, soal cemas sandera ini,” ujar Fa